Tata Cara Instalasi Fire Alarm Modern Full Addressable

Tata Cara Instalasi Fire Alarm Modern Full Addressable

Sistem alarm kebakaran atau fire alarm system adalah sebuah sistem terintegrasi yang didesain dan dibangun untuk memberikan isyarat/tanda setelah gejala kebakaran terdeteksi.

Secara umum, instalasi fire alarm system memiliki dua sistem, yaitu fire alarm konvensional dan fire alarm addressable. Dan sistem yang banyak digunakan untuk instalasi fire alarm di gedung bertingkat seperti perkantoran, mall, hotel, dan gedung dengan ruang banyak adalah sistem addressable.

Perbedaan mendasar pada keduanya adalah perihal address (alamat). Pada sistem addressable, sistem detector memiliki alamat masing-masing untuk menyatakan identitas ID tertentu. Sehingga titik kebakaran dapat dengan mudah diketahui secara pasti. Hal tersebut dikarenakan panel dapat memberikan informasi terkait deteksi dari detektor sumber api atau asap berasal.

Sementara sistem konvensional hanya memberikan informasi deteksi berasal dari loop atau zona tertentu, tanpa bisa memastikan lokasi persis detektor yang mendeteksi kebakaran. Karena satu zona bisa terdiri atas 5 bahkan 10 detektor, bahkan lebih. Detektor yang digunakan adalah addressable detector dengan mode built in.

Sistem fire alarm full addressable

Pada sistem full addressable, dibutuhkan module yang disebut monitor module untuk mendapatkan informasi alamat ID spesifik. Dengan ketentuan satu module untuk satu alamat, maka sistem akan menjadi sepenuhnya beralamat (full addressable).

Cara instalasi sistem alarm kebakaran

Material utama pemasangan fire alarm system:

Panel kontrol alarm kebakaran (MCFA/FCP), berfungsi menerima sinyal masukan (input signal) dari semua detektor dan komponen pendeteksi untuk menghasilkan sinyal keluaran (output) lewat komponen output sesuai setting yang diterapkan.

Detektor asap (smoke detector)

Detektor suhu (heat detector)

Pemanggil manual (manual call point/MCP)

Horn strobe

Isolator module (jika diperlukan)

Terminal box fire alarm (TBFA)

Material bantu:

Kabel koneksi AWG untuk kabel data sistem alarm kebakaran addressable.

Kabel koneksi NYY untuk menghubungkan ke sumber arus listrik PLN.

Pelindung kabel menggunakan pipa conduit PVC (klipsal) atau pipa conduit galvanis.

Material bantu lain seperti clamp pipa, flexible joint rubber untuk klipsal, flexible joint metal untuk pipa galvanis, scrub, skun kabel, gland kabel, dan lain-lain.

Alat kerja seperti multimeter (avometer), tang kombinasi, tang potong, obeng set, bor tangan, bor untuk melubangi (hole saw), bending pipa (metal atau PVC) untuk membengkokkan pipa, kunci pas.

Langkah instalasi fire alarm system

Seluruh teknisi harus menggunakan alat pelindung diri dengan baik dan benar. Beberapa diantaranya safety shoes, safety helmet, rompi flourescent, dan sarung tangan.

Pemasangan jalur kabel

Ukur kabel sesuai dengan jarak antar alat.

Ukur dan potong pipa pelindung kabel sesuai dengan jaraknya.

Menandai (marking) masing-masing kabel seperti kabel untuk detektor asap, suhu, mcp, dan lain-lain.

Memasukkan kabel dan memasang pipa pelindung pada tempatnya.

Jika terdapat sambungan kabel maka harus ditempatkan dalam t-doos, agar mempermudah saat perawatan.

Cara instalasi panel kontrol alarm kebakaran

Menandai terlebih dahulu lokasi pemasangan kontrol panel menggunakan alat penanda yang jelas.

Untuk pemasangan pada media tembok, harus dipasang dynabolt (angker baut) terlebih dahulu agar kuat menahan beban.

Memasang landasan panel kontrol (base/backdoor), mengencangkan baut sebaik mungkin.

Memasang board (papan panel) sesuai dengan buku petunjuk pemasangan.

Jika instalasi kabel telah siap, sambungkan ke masing-masing terminal dengan benar.

Cara instalasi detektor asap dan suhu

Menandai lokasi pemasangan detektor.

Memasang base (landasan detektor) terlebih dahulu.

Menyambungkan jalur kabel pada terminal landasan.

Memasang detektor dengan benar.

Cara instalasi alat fire alarm system lain

Menggunakan prosedur yang sama dengan pemasangan detektor.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

Memperhatikan polaritas atau kutub positif (+) dan negatif (-) dengan pasti. Jika tertukar bisa menyebabkan detektor sensitif tak berfungsi.

Sebelum menyambungkan panel dengan sumber listrik PLN, perlu diperhatikan jalur netral dan negatifnya, karena jika tertukar bisa mengakibatkan panel tak berfungsi.

Jika keseluruhan alat telah terpasang dan tersambung dengan benar, Anda bisa melakukan percobaan (test) fungsi berdasarkan prosedur pengoperasian panel yang benar, sesuai buku petunjuk penggunaan.



Sumber: fatiha.co.id